Translate

Sunday, December 16, 2012

Sejarah Renang


Sejarah Renang
Dari ZBVI, PBSI, hingga PRSI

Sejak sebelum kemerdekaan, di Negara kita telah ada beberapa kolam renang yang indah dan baik. Akan tetapi pada waktu itu, kesempatan bagi orang-orang Indonesia untuk belajar berenang tidak mungkin. Hal ini disebabkan setiap kolam renang yang dibangun hanyalah diperuntukkan bagi para bangsawan dan penjajah saja. Memang waktu itu ada juga kolam renang yang dibuka bagi masyarakat banyak, tetapi harga tiket masuk sedemikian tingginya sehingga para pengunjung tertentu tidak bisa membayar tiket masuk untuk berenang.
Salah satu dari sekian banyak kolam renang yang dibangun setelah tahun 1900 adalah kolam renang Cihampelas di Bandung yang didirikan pada tahun 1904. Sesuai dengan tempat kelahiran kolam renang Cihampelas, maka awal dari kegiatan olah raga renang di Indonesia dapat dikatakan mulai dari Bandung.
Pertama-tama berdiri perserikatan berenang diberi nama Bandungse Zwembond atau Perserikatan Berenang Bandung, didirikan pada tahun 1817, perserikatan ini membawahi 7 perkumpulan yang diantaranya adalah perkumpulan renang di lingkungan sekolah seperti halnya.
Selain Bandung, Jakarta dan Surabaya juga mendirikan perkumpulan-perkumpulan berenang dalam tahun yang sama. Kemudian barulah di tahun 1918 berdiri West Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa Barat dan pada tahun 1927 berdiri pula Oost Java Zwembond atau Perserikatan Berenang jawa Timur yang beranggotakan kota-kota seperti : malang, Surabaya, Pasuruan, Blitar dan Lumajang. Sejak saat itu pula mulai diadakan pertandingan maupun antar daerah. Bahkan kejuaraan-kejuaraan itu, rekor-rekornya juga menjadi rekor di negeri Belanda. Hingga tanggal 20 Maret 1951, dunia renang Indonesia parktis berada di bawah pimpinan Zwembond Voor Indonesia (ZBVI) dan kemudian sejak tanggal 21 Maret 1951 lahirlah Persatuan Berenang Seluruh Indonesia yang kemudian disingkat PBSI. Konggresnya yang pertama di Jakarta, berhasil mengukuhkan ketua yang pertama, Prof. dr. poerwo Soedarmo, dibantu oleh wakil keyua, sekretaris, bendahara dan komisi teknik.
Sejak saat itu, olah raga renang Indonesia setahap demi setahap maju dan berkembang serta selanjutnya dalam tahun 1952, PBSI menjadi anggota resmi dari Federasi Renang Dunia – FINA (singkatan dari Federation Internationale de Nation) dan international Olympic Committee (IOC). Dengan makin berkembangnya prestasi olah raga renang di Indonesia pada tahun 1952, Indonesia mengirimkan duta-duta renangnya ke arena olympiade di Helsinki, kemudian tahun 1953 kembali Indonesia ambil bagian dalam Youth Festival di Bukarest. Pada tahun 1954 regu polo air Indonesia dikirim untuk mengikuti Asian Games ke II di Manila, Philipina.
Di tahun 1959 diadakan Kejuaraan nasional renang. Kejuaraan ini untuk pertama kalinya mengadakan pemisahan antara Senior dan Junior di Malang, Jawa Timur. Berlangsung pula kongres PBSI ke V, dimana pada kongres itu disamping memilih kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap dipercayakan kepada D. Soeprajogi, juga konggres ini merubah nama perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
Perubahan ini timbul dengan pertimbangan bahwa terdapatnya dua induk organisasi olah raga yang mempunyai singkatan sama PBSI. Selain cabang olah raga renang, singkatan ini juga digunakan oleh Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia. Pada konggres di Malang jawa Timur ketua PRSI, D. Soeprajogi didampingi oleh 2 wakil ketua, dua sekretaris, bendahara, pembantu umum di tambah komisi teknik dengan 2 orang anggota.
Kemajuan renang secara keseluruhan berkembang kian pesat dan dalam tahun 1962, berhasil menampilkan nama-nama besar seperti Achmad Dimyati, Mohamad Sukri di bagian putra, sementara Idris, Tobing, LieLan Hoa, Eny Nuraeni serta banyak lagi di bagian puteri. Dalam tahun 1963 di Jakarta, kembali PRSI menyelenggarakan konggres dan berhasil menyusun kepengurusan baru dengan ketua umum D. Soeprajogi.
Selanjutnya di damping 3 orang ketua, 2 orang renang, loncat indah dan polo air. Keputusan lain yang diperoleh dalam konggres PRSI ke VI itu adalah mengubah kembali istilah “Persatuan”. Hingga sekarang PRSI merupakan singkatan dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia.

No comments:

Post a Comment